Semoga antun dapat mengambil hikmah dari nasihat seorang ayah kepada puterinya. Semoga mendapat kebaikan dari Allah.
Wahai Puteriku…..Engkau benar, bahwa kaum lelakilah yang pertama melangkah menempuh jalan dosa, bukan wanita, tetapi ingat puteriku ….. bahawa tanpa kerelaanmu dan tanpa kelunakan sikapmu, mereka tidak akan berkeras melangkah maju. Puteriku …. Engkau telah membuka pintu kepadanya untuk masuk. Engkau berkata kepada pencuri : "Silakan masuk !" … dan setelah engkau kecurian barulah sedar. Baru engkau berteriak ….. "Tolong…tolong….aku kecurian !!"
Wahai puteriku …. Kalau engkau tahu bahawa lelaki itu serigala dan engkau domba pasti engkau akan lari seperti larinya domba dalam ancaman serigala. Kalau engkau sedar bahawa semua lelaki itu adalah pencuri, pasti engkau akan bersikap hati - hati dan selalu menjaga diri seperti waspadanya seorang bakhil menghadapi pencuri.
Wahai puteriku ….. kalau yang dikehendaki serigala dari domba adalah dagingnya, maka yang diinginkan lelaki adalah lebih dari itu. Engkau tahu puteriku … ? lelaki menginginkan lebih dari sekadar daging domba, dan bagimu lebih buruk dari kematian domba itu. Lelaki menghendaki yang paling berharga darimu….iaitu harga diri dan kehormatanmu. Nasib seorang gadis yang direnggut kehormatannya lebih menyedihkan dari nasib seekor domba yang dimakan serigala.
Wahai puteriku ….. demi Allah, apa yang dikhayalkan oleh pemuda ketika ia melihat gadis ialah telanjang di hadapannya tanpa busana. Puteriku ….. demi Allah jangan percaya kepada omongan sebahagian lelaki bahawa mereka memandangmu kerana akhlak dan adabmu. Berbicara padamu seperti sahabat dan apabila mencintaimu hanyalah sebagai teman akrab. Semua itu bohong…..bohong….. demi Allah ia bohong ! Puteriku…apabila engkau mendengar sendiri pembicaraan antara mereka, engkau akan takut dan ngeri.
Wahai puteriku ….. tidak ada seorang pemuda melontarkan senyumannya kepadamu, berbicara lembut dan merayu, memberikan bantuan dan melayan kepadamu kecuali ada maksud tertentu. Setidak - tidak nya itu adalah isyarat bagi dirinya sebagai langkah awal. Apa sesudah itu wahai puteriku ….. ? Renungkanlah !! Kalian berdua bersama - sama berkencan, menikmati kelazatan yang sebentar engkau rasakan ….. sesudah itu, dia lupa dan pergi meninggalkan engkau. Dan engkau …? Sungguh akan merasakan pahitnya dari pertemuan yang sebentar itu untuk seumur hidupmu, puteriku.
Wahai puteriku ….. setelah itu engkau perlahan - lahan merasakan sesuatu yang berat mengganjal di perutmu. Engkau sedih dan muram. Engkau bingung dan gelisah. Lelaki yg membesarkan perutmu itu tidak dituntut atau dihukum oleh masyarakat yang zalim, bahkan diberi ampun dan bebas dengan alasan : "Dia yg dulu sesat, tapi kini sudah bertaubat".
Dan engkau…. Puteriku ? engkau akan terus kecewa dan terus dihina sepanjang umurmu. Masyarakat tidak akan mengampuni dosamu, puteriku !!
Wahai puteriku ….. apakah pantas harga kehormatanmu dibayar begitu murah, hanya dengan setangkai bunga dan sederetan omong kosong belaka ? Padahal setelah itu engkau menebusnya dengan penderitaan yang begitu mahal.
Wahai puteriku …. Seandainya dulu ketika dia merayumu, engkau tolak dengan sikap tegas, engkau alihkan pandanganmu dari pandangannya, jika masih mereka menggodamu dengan menggunakan kata - kata yang tidak elok dan menggunakan tangannya, cepat - cepat engkau lepas sepatu dan pukulkan ke kepalanya….Kalau engkau lakukan itu mungkin semua orang di tempat itu akan serentak menolongmu. Sesudah itu …. Dia akan ngeri mengganggu wanita - wanita terhormat di jalan.
Wahai puteriku …. Engkau remaja cantik, banyak pemuda yang tertarik dan mengharapkan engkau. Puteriku …. Kecantikanmu yang seperti sekarang ini apakah akan bertahan terus ? Bagaimana nasibmu setelah tua ? Ketika mukamu keriput dan punggungmu melengkung, puteriku ? Siapa nanti yang mengurusmu ? Siapa yang ketika itu memperhatikan nasibmu, puteriku … ?
Wahai puteriku …. Lelaki yang baik dan soleh akan datang kepadamu dengan segala kerendahan hati, memohonkan maaf, menawarkan kepadamu hubungan yang halal dan terhormat. Ia datang untuk meminangmu dan menikahimu, puteriku Puteriku, engkau tahu bahawa jikalau saja engkau mahu..engkau boleh menjadikan dirimu sebagai fitnah dan godaan yg membinasakan kaum lelaki sehingga kaum lelaki tdk mampu menghindari dari godaan itu. Tapi sebaliknya, engkau juga boleh menjadi penolong lelaki itu agar mereka terhindar dari fitnah wanita.
Puteriku, sedarilah bahwa kedudukanmu dalam kehidupan lelaki merupakan ujian dunia yg paling berbahaya. Maka jadikanlah ketaqwaanmu sebagai penolong lelaki untuk memperoleh keredhoan Allah, dan jangan jadikan kelebihanmu dalam bermaksiat pada Allah dijadikan penolong oleh lelaki untuk memperolehi keredhoan syaitan.
Semoga Allah sentiasa menolong dan memberikan hidayah-NYA. Amin.